Namaku Lisma Aku berumur 32 tahun. Keseharianku hanya Dirumah. Memebersihkan Rumah, Menyiapkan Makan Keluarga, Dan lain sbagainya. Aku mempuyai seorang suami seorang Militir yang setiap jarang sekali pulang sekalinya pulang paling hanya 1 atau 2 malam saja dirumah.
itulah yang membuatku menjadi binal ketagihan selingkuh karena aku jarang sekali merasakan kenikmatan. Aku memiliki postur tubuh yang Sexy dan Semok, Toketku berukuran 36B Sintal, Bokong bulat padat, pinggul lebar.
Suatu siang hari aku sedang menyapu halaman rumah, lalu ada tetanggaku yang memang berpenampilan menawan dan elegan yang setiap pagi pergi kantor tapi hari ini dia tidak pergi kerja, lalu duduk dihalaman rumahnya dengan secangkir kopi kusapaan duluan sih pria itu
“Hmm, Siang mas lagi nyantai nih?” tanyaku
“Siang kembali mbak, Iyah nih lagi nyantai aja”, sahutnya sambil tersenyum.
“Ehm boleh ditemenin? kalau mas nggak sibuk sih” tawarku
“Gimana yah, tapi yauda silakan” jawabnya dengan rama
“Tunggu sebentar yah mas saya masuk dulu, ganti pakaian”kebetulan pagar kami satu jadi mudah masuk kesebelah rumahnya
Aku berjalan masuk rumah dan menganti pakaianku, aku berharap bisa mendapatkan kenikmatan bersamanya jadi munculah pikiran binalku. Aku mengenakan daster putih longgar dan tipis tetapi aku sengaja tidak memakai bra dan cd agar dia melihat kemolehkan tubuhku
“maaf yah udah nunggu lama”kataku dan dia menoleh memandang tubuhku dari ujung kaki sampai ujung kepala membuat dia tak lepas memandangi
“Ee..h.. Ii..ya Nggak papa kok” katanya dengan nada gugup
“kenapa gugup? Ada yang salah yah ?”, Kataku pura2 cemberut
“Ohh tidak kok, kamu kelihatan cantik dan sexy”pujinya
“Ah beneran? Saya sudah umur 32 tahun masa masih sintal sih?” tanyaku mengoda
“Iyah Mbak masih moleh banget, lihatin aja tuh susu kamu ada masih kencang”katanya dengan porno
“Isshh Kamuu nakal yah, udah ngarah ketoket aku aja”kataku sembari mengelus toketku yang menonjolkan putingnya
“Udah duduk dulu, biar aku buatin minum” katanya
“Iyahdeh boleh” kataku
Lalu dia jalan kebelakang membuatkan kuminuman, Tapi pikiran kotorku semakin menggila aku akan melakukan sesuatu agar dia biar nafsu melihatku. Jadi kuputuskan untuk mengangkang dihadapannya dan merunduk agar toket dan putingku kelihatan olehnya. 5menitan dia kembali kedepan memberikanku minuman tapi sebelum dia keluar pintu aku sudah memposisikan dudukku kearah pintu dan membuka lebar pahaku agar memekku terlihat olehnya
Ketika dia berjalan kearah pintu rencanaku akhirnya berhasil dia melihat kearah memekku ditumbuhhi bulu memek yang lebat tapi rapi dia terus memandang tak henti sampai dia sabar ketika sudah sampai dihadapanku
“Ohiyah ini Tehnyaa Mbak silakan diminum”, Dia merunduk sambil meletakan tehnya tapi matanya terus saja berusaha melihat memekku
“Hey mas-nya belum punya Istri?”tanyaku
“Kebeneran untuk sekarang belum mbak, kenapa? ”,
“Tidak papa sih, Soalnya sayang aja Masaan perjaka Gini nggak ada istrinya”,kataku sambil tertawa kecil
“Bukan nggak ada yang mau mbak, cuman belum ada yang pas aja”,
“Gimanaa kalau mas nemenin Lisma aja?”,
“Nemenin Ngapain yah mbak?”
“Iyah nemenin Lisma Dirumah, daripada nggak ada kerjaan dimari”,
“Emang dirumah Lisma Kosong? Ntar kalau Suaminya marah gimana?”
“Sudahhlah ikut saja, itu semua sudah saya atur”
“Okeedeh”,
Kami berdua berjalan masuk rumahku dengan kondisi sangat sepi lalu kuantarkan dia kekamarku dan disitulah menjadi saksi kalau kami sudah ngentot
Kusurruh Farhan duduk diatas ranjang saja aku ingin kemar mandi untuk membersika ntubuuhku lagi karena aku tidak mau kalau saat ngentot tubuhku lengket
sekitar 10mentian aku bali kdari kamar mandi dengan hanya bertelanjang tanpa memakai apapun, lalu aku masuk kekamar yang dikejutkan lagi rupanya Farham sudah telanjang dan tidur telentang
“Owwh, Kamu sudah tau yah apa yang mbak inginkan sayang?” tanyaku
Dia mengocok kontolnya yang lumayan besar dan panjang dan mengatakan
“Iyah tau dong, Dari tingkah mbak kelihatan banget butuh kepuasan”, katanya tertawa
“Hehe kamu pintar juga sayang, Yasudah kamu sekarang puasin mbak yah. Mbak belakangan ini cuman bisa pake dildo”,kataku merenget
Aku mengunci pintu kamarku lalu kubuka pakaian Firman dia hanya diam dan mematuhi permainanku
“Mbak ayo naik sini, Aku udah nggak sabaran pengen ngerasain goyangan janda”,
Aku melangkah mendekatinya dan naik keranjang dan mendekatinya kupegang kontolnya yang hangat dan keras mulai kukocok-kocok perlahan semabri jariku mengelus memekku yang sudah gatel
“Isepin dong Mbak Lisma, Sudah tegang banget ini?” mintanya sudah mulai berani
sambil memandangi wajahku, dan akupun mulai menjilatinya,
Dia melepas isapan mulutnya di payudaraku dan bangun serta duduk di dekat kepalaku sambil sedikit dia memiringkan badanku kearahnya dan dengan tidak sabaran langsung saja batang penisnya yang masih setengah berdiri kupegangi dan kepalanya ku jilat-jilat sebentar dan langsung dimasukkan ke dalam mulutku. aku segera saja memaju-mundurkan kepalaku sehingga penisnya keluar masuk di mulutku.
“Aah.., ooh, Mbakk… teruss… ooh… enaaknyaa, uuuuhhhh.. oohh”, Desah firman sambil membelai rambut di kepalaku dan sesekali dia menjambak dan baru sebentar saja aku menghisap penisya, terasa penisnya sudah tegang sekali.
Tiba-tiba saja penisnya dikeluarkan dari muluntuku dan langsung dia berkata.
“Mbakkk…, isap.., lagii.., doong”, pintanya kepadaku. Tetapi aku menjawab dengan sedikit meminta.
“Kamuu isepin memek mbak juga dong, ini kan gatell”kataku
Ternyata dia langsung mengerti apa yang aku mau dan langsung saja dia merubah posisi dan dia menjatuhkan dirinya tiduran ke dekat kaki ku
Dengan perilakunya aku bergerak dan berganti posisi tidur di atas badan Randi sehingga Memekku tepat berada di mulutnya, maka tanpa bersusah payah dia sibak bulu-bulu vaginaku yang menutupi bibir vaginaku dengan kedua jari tangannya dan dia menjulurkan lidahnya menusuk ke dalam vaginaku yang sudah basah oleh cairan.
Ketika ujung lidahnya menyodok kelubang vaginaku, langsung saja ku menekan pantatku ke wajahnya sehingga terasa dia sulit bernafas dan langsung ku kocok-kocok Kontol Firman.
Ketika lidahnya menjelajahi seluruh bagian vaginaku dan bibir vaginaku tetap dia pegangi, aku lalu menaik-turunkan pantatku dengan cepat dan aku merasa keenakan dijilati. Aku mendesah yang agak keras karena terlalu nikmat.
“ooh… Mann, aahh teruus.. mann, aduuh… enak.. iyy..aah oohh… ooh…”, desahku. Dan sesekali clitorisku yang sedikit menonjol itu dan sudah mulai terasa mengeras, dia hisap-hisap dengan mulutnya sehingga desahan demi desahan keluar dari mulutku,
“Oooh.. iyahh.. It..il, Hisapp it..illku, enaak, Sayang”, desahku kenikmatan dengan perilakunya. Dan aku melepaskan pegangan dipenisnya Randi dan Aku menjatuhkan diri dari atas tubuhnya dan tidur telentang sambil memanggilnya.
“Iman..Oooh…ohh.. masukinn yah.. akuu..udah .gakk.tahannn”, memintaku.
Dia segera saja bangun dan membalik badannya serta dia menaiki tubuhku dan aku ketika tubuhnya sudah berada di atasku, aku membuka kakiku lebar-lebar dan dia tempatkan kakinya di antara kedua kakiku. Dengan nafas terengah engah dan mencoba memegang penisnya aku berkata,
“Raann.., cepat dong, masukin. mbak sudah tidak tahan.”
“Tunggu sayang, biar Aku saja yang masukin sendiri”, katanya, tanganku yang tadi mencoba memegang penisnya tetapi rupanya aku akui sudah tidak sabaran lalu kembali aku berkata.
“Rann, ayoh dong, cepetaan, dimasukiin, punyamu itu!”, aku memintanya kembali.
Dan tiba–tiba Firman memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan bibir vaginaku beberapa kali dan kemudian dia mulai menekan ke dalam serta,
“Blees”, terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang vaginaku dan aku terkaget bersamaan penis masuk kedalam vaginaku.
“Aaww Aww Firmann.. Aaaww Aaahh Sshhht Enaakk Banget kontol kamu”, aku sambil mendekap Firman erat-erat.
“Sakit, sayang?”, tanya firman. Dan aku hanya menggelengkan kepalaku sedikit dan aku menciumi disekitar telinganya aku pun berbisik,
“Enaak, sayang… aku bakalan ketagihann nih sama kontol…. kamuu mann….”, aku mendesis.
Dia menciumi wajahku dan sesekali dia hisap bibirku sambil dia memulai menggerakkan pantatnya naik turun pelan-pelan, aku mencengkram punggungnya Firman dengan keras. Dan aku berkata sambil menikmati goyangan pantatnya.
“Sayang masukin dalamdalam, baru diammin saja mbak mau ngerasain kontol kamu”, pintaku sama firman.
Aku langsung mempermainkan otot-otot vagina kenikmatanku, kontol firman terasa penisnya seperti di pijat-pijat serta tersedot-sedot dan jepitan serta sedotan vaginaku semakin lama semakin kencang sehingga penisnya terasa begitu nikmat dan akupun menikmatinya.
“Oohh… sshh… mb..ak… enaknya… ooh… terus Busshh sayang, aduuh, enaak!”, firman merasa menikmati sedotan vaginaku.
Dan firman sudah tidak dapat tinggal diam saja, langsung pantatnya naik turun sehingga penisnya keluar masuk lubang vaginaku serta terdengar bunyi, “Crreett… crettt…”, secara beraturan sesuai dengan gerakan penisnya keluar masuk vaginaku yang sudah sangat basah dan becek.
“Sayang, cabut dulu punyamu, biar aku lap dulu punyaku sebentar”, kataku sama Randi.
“Biar saja mbak… nikmat begini kok”, sahutnya sambil meneruskan gerakan penisnya naik turun semakin cepat dan aku tidak memperhatikan jawabannya karena merasa kenikmatan yang sangat enak.
“ooh… sshh… aakk, aduuh, terusinn sayang ooh..”, sambil mempercepat goyangan pinggulku serta kedua tanganku yang dipunggungnya selalu menekan-nekan disertai sesekali aku menyempitkan lubang vaginaku sehingga terasa penisnya terjepit-jepit dan aku menikmati hal seperti ini.
“ooh.. Bu… sshh.. oohh.. enaak.., Buuu.. aku, aku sudah nggak kuat, mau… keluarr, Bu…”, desahanknya yang sudah tidak kuat lagi menahan keluarnya air maninya.
“Rann, ayoo… Ran aduuh, ooh… Aku juga, ayoo sekaraang, aakkrr.., Sayang”, dan dia melepas air maninya semuanya ke dalam vaginaku sambil dia menekan penisnya kuat-kuat dan aku pun mendekapnya dengan sekuat tenagaku.
Baru sekarang kuraih kenikmatan yang luar biasa. Sungguh aku merasa nikmat,
Dia terkapar di atas badanku dengan nafas ngos-ngosan demikian juga dengan nafasku yang sangat cepat. Setelah nafas kami mulai mereda, lalu dia berkata,
Tiba tiba Firman menancapka kontolnya dalam dalam aku cengkeram punggungnya dengan kedua tanganku dan aku berkata.
“Aaaiisshh Ooohh Kamu bandel juga yah sayang, Eenaaak taauuuu!!” desihku.