Aku Nora Umurku 35tahun, Aku mempuyai suami dia seorang Orang yang sibuk selalu bepergian dan jarang pulang untuk perkerjaan. Aku hanya tinggal betiga dengan anakku yang masih umur5 tahun dan Baby Sisterku. Aku jenuh dan melulu menahan rasa kasih sayang dan kepuasan batin yang jarang terpenuhi.
Setiap 1 bulan sekali ada 3/4 kali baru pulang itupun kadang tidak diberi jatah. Mas Rohid sosok lelaki yang bertanggungjawab dan perhatian dengan keluarga. Iyah untuk umur yang sudah kepala 3 aku masihla terbilang mulus. Tubuhku masih semok dan padat. Walaupun tubuhku yang sexy ini jarang dijamah suamiku. aku dapat memberikan kepuasan seks untuknya.
Paling sekali aja udah merasa puas, walaupun sebetulnya aku tidak menikmati kepuasan dari Mas Rohid. Rasanya hambar bersangkutan seks dengan Mas Rohid, bagiku kepuasan seksku paling berkurang.
Suatu saat ada seorang tetanggaku yang selalu mendengarkan Curhatanku, Namanya Mody selalu menyerahkan nasehat supaya aku tidak jarang kali sabar. Waktu tersebut Hendra mengajakku pergi nonton bioskops.
Mody memang tipical cowok yang romantis,asik,gokil. Setelah film usai aku dan Mody kembali ke rumah. Besok Mody mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Sesampainya di lokasi tinggal aku bersiap-siap packing.
Penampilan anak muda kece banget aku pun nggak inginkan kalah dong,
“Ayoo Mas Mod, Kita jalan ”
“Iya Nor tunggu sebentar kameraku tertinggal..”
Setelah seluruh sudah siap aku dan Mody mengarah ke puncak, perjalan selama 3 jam dari rumah. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Mody memesan kamar 1,
“Loh? Kok cuma pesen 1 kamar Mod?”
“Iyah kitakan cuman ber3 dewasa, jadi untuk 1villa ada 2 kamar iyah lumayan”
“ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”
Setelah kunci diserahkan kita mengarah ke kamar. Memang benar apa kata Mody masuk ke kamar terdapat ruang tamu bed 2. Dan di dalam terdapat ruangan 1 lagi untuk Mody tidur. Aku, putriku dan Bik Nigsih istirahat di dua bed depan. Ya okelah,
Waktu semakin sore, aku mesti kembali ke villa. Sampai di kamar putriku telah tertidur pulas. aku memutuskan untuk mandi agar lebih enak tidur. Dengan mengenakan baju santai rok pendek dan aku bersolek. Setelah mandi aku dan Mody duduk di ruang Tv. Dia hingga menggelitik aku sampai aku tertawa keras.
Aku mulai mengantuk , aku pergi ke lokasi tidurku. Mody masih menyaksikan tv, tengah malam Mody mendekati lokasi tidurku. Ntah malam itu, dia istirahat disampingku unik selimutku. Aku sungguh paling terkejut. Padahal disamping aku terdapat Bik ningsih, aku takut andai mereka terbangun menyaksikan aku istirahat dengan mody,
“Modyy?, apaan sih kok istirahat disini..”
“aku pengen merasakan malamku bersamamu Nora!,..”
“jangan Mod aku telah berkeluarga aku nggak akan menghianati suamiku”
“sudahlah tidak boleh menolak aku tahu anda rindu usapan laki-laki kan?”
Mody langsung mengecup keningku dan bibirku. Padahal samping bed aku terdapat putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,
“pindah di kamar aku yuk Rin..”
Tanpa berfikir panjang Mody menggendong aku mengarah ke kamarnya. Ntah apa yang akan dilaksanakan Mody aku paling terbawa suasana. Seperti biasa dia berkelakar aku tidak jarang kali digodanya. Layaknya suami istri yang sedang Bercumbu di ranjang. Kembali mendekap aku dengan erat, aku yang menggunakan lingeri tanpa bra seakan payudaraku menempel di dada Mody.
Gairah nafsuku hadir dengan tiba-tiba, Mody melumat bibirku dengan lembut. Lingeriku tersingkap terlihat pahaku yang mulus. Sangat nafsu ciuman mody, aku terbawa dan meladenin ciuman itu. mody membuka lingeriku aku melulu mengikuti saja. Payudaraku menggantung kencang Mody terlihat semakin bersemangat.
Tangannya siap menerkam payudaraku ini, aku ditidurkan. Tangan Mody meremas payudaraku, dia berjuang membangkitkan gairah seksku. Mulut menghirup dan mengulum putting susuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar putting dan meremas-remas,
“aku horny banget Moddy…”
“tenang aja Noraa aku akan puasin anda malam ini..”
Dia terus membuatku yakin untuk semakin percaya denganya, kedua payudara dia mainkan. Enak banget permainan Mody malam ini. Mody mencungkil payudaraku, dia melepas celananya.
Tampak dari dalam celana dalam penis Mody tegak berdiri, Penis yang paling besar berbulu lebat. Mody membuka celana dalamku, kakiku dia buka lebar. Selakanganku dia jilat sampai tubuhku menggeliat sebab nikmat. Tangannya pulang bermain dimemekku yang besar yang rimbun bakal bulu-bulunya,
“memekmu menggemaskan..” ucap Mody
Pemandangan yang sangat estetis menantang Mody guna segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan memekku. Dibuka lebar dan dia berjuang mencari lubang memekku itu. Dia mengairi memekku dengan mengecup ujung luar lubang itu. terus dia kecup sampai aku basah, terbit cairan. Namun Mody semakin energik cairan itu tidak dipedulikan meleleh ,
“ahhhh..ahhh…Hend ciumi lagi Hen..kecup lagi lubang memekku” kata-kata tersebut keluar dari mulutku.
Sangat lama dia memainkan aku, sampai aku tak kuasa. Mody beralih menghirup bibirku, dadanya bergesekan dengan payudaraku sementara penis bergesekan dengan memekku. Nafsu birahi tersebut terus memuncak. Hingga saatnya Mody mengupayakan memasukkan Penisnya,
“akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Moddyy terus….”
Setengah batang penisnyaa masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Moodd terus dorong penismu masuklagi.. “ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Moodd genjoott memekku moddd!!”
Mody mengocok kontolmnya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku mengalir turun membasahi tubuhku. Mody menyaksikan payudaraku tampak montok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan penisnya, mulut Mody mengecup putting susuku yang berwarna kecoklatan,
“ouughhh nikmat ougghhhh…..” hendra terus menggoyangkan gerakan-gerakan nikmat.
Aku memeluknya erat dan tak kuasa aku menerbitkan cairan lagi,
“Moddyy aku Sammppaaiii nih..lagi modd bikin basah lagi..” aku tidak jarang kali meminta lebih Mody. Aku telah pasrah dan sangat merasakan goyangan penis Hendra di dalam lubang kenimatanku,
“akuu udah nggak tahan, Keluarin yah Norrr??”
“croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”
Mody menyemprotkan cairan didalam memekku sampai mentok. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disentuh pria. Aku tergeletak lemas Mody mendekatiku mencoba menyerahkan selimutnya. Udara yang dingin menciptakan gairahku hadir kembali,
“Hen lagi dong..”
Tanpa bersuara Mody membelai payudaraku, putting dia putar-putar memang sengaja menggairahkanku kembali. “enak banget Moodd..jilatt putingnya biar makin enakk..” mengecup putingku paling lama, di belahan dadaku dia mengecup sampai ada tanda bibir merahnya.
“aku boleh nggak emut penismu..”
“boleh Norr apa aja boleh anda sama-sama menikmati..”
Mody tergeletak aku yang memainkannya, aku kocok penisnya sembari mulutku mengecup penisnya. Nggak lama menciptakan penis Mody berdiri, mudah banget deh. Aku mengulum dengan bersemangat, penis yang panjang tersebut tidak masuk sepenuhnya di mulutku,
“ahhhhh..ahh Noorrr” Desahan Mody sambil mengurangi kepalaku supaya lebih dalam mengulum penisnya.
Karena paling nikmat Mobay tak kuasa akhirnya terbit kembali sperma itu. “croooottt..crooooott…” mengairi mulutku, tidak sedikit dan tidak banyak asin aku telan sebagian. Kenikmatan tersendiri bagiku menikmati sperma pria. Aku dan dia tak tahan sudah paling capek. Kita istirahat berdua di ranjang dengan posisi masih telanjang.
Tangan Mody tidak lepas dari tubuhku dia terus memelukku mencengkeram payudaraku seakan tidak inginkan aku tinggalkan.